Sayang
Kata tak lagi bermakna
Nada tak bisa berkata
Angin hanya tertunduk lesu ketika bercumbu dan merayu
Binal sedikit nakal merasa paling
Meringkik keras bersaing dengan suara alas
Kian lama kian beringas
Menatap tajam di atas teras
Kuncup mawar mulai berat memekar
Menunggu malam pasti kembali
Bohong kau pasti punya itu
Sayang, kau bertahta di singga
Hai kembang, jangan takut ku rebut
Kembang menggembang berkembang
Biar ku tunggu itu
Aku lengah, maaf tak menjagamu
Memandangmu lewat sosok ibumu aku tak bisa
Sayang, esok aku
Aku bukan tabib
Sakit yang kau rasa benar aku tak bisa merasa
Mengeluh membuatku rapuh
Tapi aku mau, bila kau mau
Ku obati rasa sakitmu dengan pelukanku
Membagi rasamu padaku
Biar aku terluka dan tertawa
1000 tahun aku
Namun sedetik waktu dapat meninggalkanku
Di dalam kamarku
Biar bermain jari jemariku
Suaranya keluar dari senar ini
Es teh manis di bawa seorang kekasih
Di luar hujan deras
Ia masih sigap di sampingku
Malam tak mau berganti
Mimpiku malam itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar