Senin, 21 Januari 2008

Aku Melawan Teroris


Sebuah ringkasan dari buku Aku Melawan Teroris karta Imam Samudra

Ayah dan bunda tercinta yang telah sekian lama tak bersua, dan kedua orang
mertua yang soya hormati, semoga dirahmati Allah.

Bidadariku dan sekalian cahaya mataku yang kucintai dan kukasihi semoga
Allah merahmati kalian...

Seluruh ikhwan Mujahidin senasib seperjuangan yang telah dan sedang diuji di
bawah siksaan, tekanan dan kini kuliah di ‘Kampus Teroris’ –semoga lulus dan
istiqamah.

Seluruh ‘partner’ diskusi di alam maya, yang akan segera paham manhaj
salafushshaleh bukan ‘salafushshaleh’ (dalam tanda petik).

Keluarga syuhada Jihad Bom Bali dan bom lainnya, semoga diberi kesabaran
oleh Allah dan turut mendapat syafa’at di akhirat kelak...

TERIMA KASIH, MUSUHKU ..!!

Syaikh Salman Fahd Audah

Terima kasih, musuh...!

Engkau mengajariku bagaimana mendengar kritik yang pedas tanpa harus merasa
galau. Engkau mengajariku bagaimana harus terus melangkah di jalan yang
telah kutempuh tanpa ragu, meski kadang aku harus mendengar kata-kata yang
kurang pantas atau tidak layak. Sungguh, ini adalah pelajaran yang sangat
berharga. Pelajaran yang tidak bisa didapatkan secara teori, bahkan oleh
seseorang yang telah berupaya dan berupaya. Sampai kemudian Allah
mendatangkan orang lain sebagai pelatih, yang memaksa meneguk pil pahit
untuk pertama kalinya, agar terbiasa untuk selanjutnya.

Tidak ada komentar: