بسم الله الرحمن الرحيم
I. ABU ABDULLAH AS SYARQY
( MUSY’IL
Akhlaqnya yang mulia sungguh menakjubkan, sifatnya mulia, ketenangan jiwanya yang mengherankan, dan kewibawaan yang Allah berikan kepadanya. Jikalau engkau melihatnya maka engkau akan melihat pancaran cahaya ketaatan keluar dari wajahnya. Beliau termasuk orang yang ikut serta teman-temannya berjihad di Afgahanistan memerangi Rusia dan Komunis. Beliau berjihad bersama kakaknya, dan kakaknya telah terbunuh disana sebagai syuhada’.
Setelah terbunuhnya sang kakak, beliau pulang kembali ke orang tuanya di
Dahulu beliau sering merayu ibunya untuk diijinkan berangkat ke
Ketika beliau berada pada semester akhir di Universitasnya, beliau sudah tidak sabar lagi ketinggalan jihad dan beliau mengikuti berita-berita para mujahidin disana. Lalu beliau mengemasi kopernya bertepatan masuknya bulan Romadhon yang mubarok pada tahun 1415 H. dan beliau ingin menghabiskan bulan yang mulia ini di
Akhirnya beliau memutuskan tinggal di Hotel selama tiga hari bersama temannya. Ternyata disana ada seorang perempuan yang bekerja di Hotel itu. Perempuan tersebut mengagumi kepribadiannya, yaitu ketika ia melihat jenggot beliau yang lebat dan parasnya yang tampan, maka perempuan itu mulai merayu dan menggodanya. Akan tetapi Allah menjaganya dari perbuatan keji perempuan tersebut hingga berlalu selama tiga hari. Kemudian perempuan tersebut datang untuk memamerkan dirinya di ruang tunggu. Perempuan itu berkata kepada lelaki – saudara - tersebut : “ Jikalau aku menginginkanmu sungguh aku akan menggodamu seperti aku telah menggoda sepuluh lelaki lain sepertimu “. Akan tetapi lelaki tersebut pergi dan berlalu begitu saja meninggalkan perempuan itu. Dan melajulah ia dengan mengendarai pesawat terbang menuju Bandara Seblit. Sesampainya di Bandara beliau menyewa Bus untuk masuk ke Bosnia, maka Allah pun memudahkan jalan masuk baginya sampai bumi yang diidam-idamkannya selama ini untuk dimasuki, dan itu bertepatan dengan ketentuan yang Allah tetapkan pada ajalnya pula ( “ Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati “. QS. Luqman : 34). Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi beliau ketika masuk ke
Beliau pergi ke daerah Turofnik dan bergabung dengan para mujahidin di
Beliau memulai kegiatannya seperti halnya hujan, yaitu beliau mengajar anak-anak
Beliau melakukan kegiatan seperti itu terus-menerus sampai akhir bulan Romadhon yang mubarok, hingga datanglah orang yang memanggil “ Wahai pasukan Allah majulah “. Hingga datang amaliah di Gunung Falasyij As Syahiroh, yaitu di puncak Gunung yang amat tinggi dan strategis yang dikuasai oleh
Para mujahidin menggunakan strategi memasuki daerah
Dua hari sebelum amaliah, Abu Abdullah bercerita pada salah seorang teman. Beliau berkata kepada temannya : “ Aku bermimpi bahwa aku dapat membunuh dua orang
Singa-singa Allah bergerak menuju
Mulailah peperangan yang dahsyat dan hebat itu bersamaan terbitnya fajar, dan saudara kita ini pun bertekad bertempur untuk membunuh musuh di
Sungguh ! Allah telah mengsihi Abu Abdullah As Syarqi, seorang hafidz (hafal) Al Qur’an, orang yang bertaqwa, waro’ dan tawadhu’. Semoga Allah memperbanyak jumlah contoh dari para mujahidin yang sholih pada ummat Islam.
Beliau termasuk orang yang pertama-tama datang ke
Beliau adalah seorang bisnismen dan saudagar di
Allah memuliakan beliau dengan masuk ke bumi jihad dan berserikat dengan para ikhwah mujahidin Afghan di dalam jihad. Dan Allah memuliakan beliau dengan mengikuti banyak amaliyat, hingga Allah berkehendak kepadanya menjadikan beliau tawanan perang – musuh -.
Orang-orang Rusia menangkap beliau dan menjebloskannya ke dalam Penjara pusat di
Sebenarnya beliau adalah orang arab yang tertawan paling dulu di
Disana ada seorang ikhwah arab yang ditawan, lalu mereka mengeluarkannya setelah dipaksa untuk tampil di tayangan Televisi untuk mengucapkan apa yang mereka kehendaki.
Kabar – tentang kekokohan Abdul Hadi – sampai ke telinga pegawai penjara hingga menjadi berita utama di penjara. Datanglah salah satu perwira Rusia yang disebut-sebut sebagai pembesar dan orang yang mulia dan ia berhenti di depan sel teman kita ini – Abdul Hadi -.
Perwira itu berkata: “Keluarkan orang arab ini kepadaku agar ia mendapat pelajaran yang tidak dapat ia lupakan, dan akan aku didik – siksa – dia“.
Benar … mereka mengeluarkan singa Abdul Hadi dan berhenti tepat di depan perwira itu. Perwira itu melihatnya dengan pandangan mengejek lalu memukulnya dengan pukulan yang kuat. Dia berkata: “Dimana Robmu yang engkau sembah? Suruh dia turun menolongmu!“ Mendengar ejekan itu berkobarlah amarah singa Abdul Hadi, beliau marah karana Allah ‘Azza wa Jalla, lalu beliau mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya yang telah pudar dan beliau bergerak dengan gesit mengarah perwira itu dan langsung memukulnya. Hingga beliau dan perwira itu sama-sama jatuh pinsan. Begitulah beliau dalam kondisi lapang dan sempit. Beliau marah karena Allah dan menolong Dien-Nya. Sampai Allah memudahkan urusannya dan mengeluarkan beliau dari tahanan setelah berlalu
Ketika engkau saksikan tubuhnya maka perasaan ini akan menjadi semangat….. engkau saksikan tulang iga dadanya semuanya remuk bekas pukulan, kedua tangan dan kakinya patah.
Sungguh siksaan macam apakah yang telah beliau alami !!! dan derita apakah yang beliau rasakan !!!
Syekh Syyaf membawa beliau ke negeri eropa untuk berobat, hingga Allah memberikan kesembuhan beliau setelah berobat selama satu tahun penuh. Kemudian beliau kembali lagi ke
Beliau masuk ke dalam bersama dengan salah seorang ikhwah dari Saudi – saya lupa kunyahnya -, dan beliau menjadi fotografer majalah Bunyanul Marshus.
Orang-orang Afghan melakukan Wideroll – mundur -….. dan orang-orang Komunis dapat menduduki daerah tersebut dan mengepung kedua ikhwan kita ini, lalu keduanya dibunuh oleh orang komunis sebagai pahlawan. Hingga keduanya terbunuh – semoga Allah merahmati keduanya – dan diterima-Nya masuk ke dalam Jannah-Nya.
Allah telah mmberikan rahmatnya kepada Abdul Hadi At Tunisi dan menerima amalnya selama
Allah telah melimpahkan rahmatnya kepada seorang arab yang paling dahulu di penjara di
Allah telah melimpahkan rahmatnya kepada semua syuhada’ dan menerima semua amalan mereka yang telah lalu …..
Ketika engkau layangkan pandanganmu kepada sosok lelaki ini maka engkau akan merasa senang dan simpati kepadanya. Jiwanya adalah jiwa tentara. Aku melihat lelaki ini pertama kalinya pada awal tahun 1414 H. di garis belakang sedang berkumpul bersama mujahidin di front Syarisya. Di front itulah terbunuh seorang singa Allah Abu Tsabit Al Mishri – bukan Abu Tsabit Al Muhajir Al Mishri -. Ketika itu aku berjumpa beliau dan beliau tidak bisa berbahasa arab sedikitpun ?? akan tetapi aku melihat di wajahnya pancaran semangat untuk menolong saudara-saudaranya
Berlalulah hari-hari dan mulailah peperangan-peperangan di tahun 1415 H. beliau menyergap dan berkeliling di depan musuh-musuh Allah
Aku melihat roman mukanya begitu sedih, dan pertanyaan melintas berkali-kali difikirannya apakah yang ia dengar ini benar ? ya … ya …. Apakah jihad telah selesai ……………..? Demi Allah sungguh seluruh yang dia miliki telah sirna, bahkan harta dan keluarganya telah hilang. Maka akupun memberikan hadiah untuk menghibur beliau dan aku beri kabar gembira kepada beliau bahwa disana masih ada front peperangan, yaitu front peperangan yang ada di
– Kata beliau – aku tak bisa pulang ke Qitr, dan itu karena kecintan beliau yang mendalam kepada teman-teman mujahidin. Beliau begitu terkesan dengan mereka dan senang melihat wajah-wajah mereka dan beliau menceritakan kepada mereka tentang saudara-saudara mereka di
Ketika beliau melihat aku maka beliaupun gembira lalu memeluk aku dengan pelukan hangat dan air matanya bercucuran dan beliau berkata kepadaku : “ Aku bertanya kepadamu demi Allah apakah masih ada jalan untuk masuk ke
Beliau dapat masuk ke
Setelah berlalu satu tahun beliau keluar menuju negerinya Turki, maka beliau menghubungi salah satu teman mujahidin dan mengatakan sambil menangis : “ Apa yang menjadikanku keluar dari
Pada akhir hari-harinya beliau selalu bersama komandan yang mulia yaitu Abu Ja’far Al Yamani – semoga Allah merahmatinya dan menerima amalnya -.
Ketika keduanya sedang merancang untuk memasang ranjau maka pada saat itu juga meledaklah ranjau itu, maka kedua singa itu pun menemui syahadahnya. Semoga Allah menerima keduanya di dalam bilangan para syuhada dan menampatkan mereka di Jannah.
Semoga Allah merahmati perjalanan yang mulia itu dan merahmati wajah yang bercahaya itu ………..
IV. ABU DUJANAH AS SYARQI
( FAHD AL QOHTONY )
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتىَّ لاَيَبْقَى بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّهِ فَيَسْبِقَ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَمُوتُ ثُمَّ يَدْخُلُ الْجَنَّهَ
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka itu tinggal satu hasta, kemudian ia beramal dengan amalan penghuni Jannah, lalu Al Kitab (catatan taqdir ) telah menetapkannya, kemudian ia mati lalu ia masuk ke dalam Jannah “.
Ikhwan kita Abu Dujanah adalah seorang sopir Truk di daerah timur, sementara di daerah timur inilah kejahiliyahannya begitu besar.
Suatu hari ketika ia sedang pergi ke Bahroin untuk mengantar paket, dia seperti orang gila – sedang mabuk -, hingga akhirnya Truk yang dikendarainya oleng dan terplanting di atas jembatan Bahroin. Akan tetapi Allah menyelamatkan dia dengan mobilnya yang tersangkut di jembatan hingga ia tidak terjatuh ke laut, dan ketika itu dia pingsan atas taqdir Allah.
Pada tahun 1413 H. atau pada awal tahun 1414 H. ada dua orang yang hendak pergi ke
Ketika keduanya selesai mandi dan wudhu maka keduanya sholat. Kemudian keduanya memberi nasehat kepada seorang – yang diselamatkan dari dalam Truk tersebut -. Kedua saudara itu berkata kepada orang tersebut : “ Jikalau engkau mati pada saat kecelakaan itu sungguh kamu mati dalam ma’siyat bahkan lebih besar lagi, oleh karena itu pujilah Allah yang telah menyelamatkan kamu dari kematian itu, karena Allah tidak mengakhiri hidupmu dalam kemaksiyatan “. Nasehat kedua saudara ini masuk ke dalam hati lelaki tersebut. Kemudian kedua saudara ini melanjutkan perjalanannya. Lalu lelaki itu – Abu Dujanah – menginstropeksi diri dan meninggalkan teman-temannya yang rusak.
Ketika ada teman yang melihatnya di sebuh terminal Truk, mereka pergi menemuinya dan didapati dia sedang sendirian dengan memegang Mushaf dan sedang membacanya. Teman-temannya tidak percaya melihat pemandangan tersebut dan mereka mengira bahwa dia hanya pura-pura karena takut dari – incaran – pemerintah.
Setelah berlalu beberapa bulan, pulanglah kedua shahabatnya yang habis pergi dari daerah timur. Kamudian ia pergi ke rumah salah satu dari keduanya, lalu ia ketuk pintunya dan mengucapkan salam dengan suara keras.
Saudara yang di dalam rumah tidak mengenalinya. – karena – jenggotnya telah tumbuh lebat, pakaiannya diatas mata kaki dan terpancarlah cahaya dari mukanya, kemudian ia mengenalkan dirinya – bahwa dia adalah Abu Dujanah -. Bergembiralah hati saudara ini, tidak ada kebahagiaan selain pemandangan yang bagus ini, kemudian ia dipersilahkan masuk. Dia bertanya tentang persoalan jihad dan kondisi
Setelah mendengar jawaban yang ditanyakan lalu ia berkata : “ Kalau begitu jalan yang paling dekat menuju Jannah adalah Jihad fie sabilillah. Sekarang umurku sudah 36 tahun dan dipenuhi dosa dan ma’siyat. Aku meminta kepadamu demi Allah akan menemanimu berjihad !
Saudara tersebut berkata kepadanya : “ Sekarang
Adapun kalau ditempuh dari Kroasia dan Slevonia kedua negara ini penuh kema’siyatan, khomer, wanita jalang, dan penuh fitnah yang seseorang tidak mampu menahannya “.
Abu Dujanah berkata : “ Aku akan pergi walaupun aku harus menunggu selama satu tahun “. Dan dia berusaha memuaskan saudaranya itu.
Dan betul ternyata Abu Dujanah pergi ke Kroasia dan tinggal di sebuah kota dekat pantai di Eropa yang penuh dengan fitnah dan gemerlapnya dunia, sementara Abu Dujanah adalah seorang yang baru saja sadar dari kema’siyatan. Ia telah sampai di
Disana ada ma’rokah (
Setelah berlalu dua bulan dari amaliah tersebut terjadilah amaliah yang lebih kuat dan besar dari sebelumnya, yaitu amaliah Visico Qolava yang masih di satu kawasan tersebut. Beliau ikut serta dalam amaliah tersebut dan amaliah tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi beliau yang tidak dapat beliau gambarkan.
Beliau adalah seorang pemberani yang tidak mengenal rasa takut, ia selalu berbuat itsar (mementingkan keperluan orang lain) dan mengasihinya, dan orang sama heran bila berteman dengan beliau.
Setelah amaliah tersebut tepatnya pada tahun 1414 H. beliau pergi bergabung dengan Jam’iyah Ihya’ut Turots Al Islami Al Kuwaity dan bekerja bersama mereka di kota Turovinik dan tinggal disana selama beberapa saat, dan belaiu pun menikah di Bosnia dengan orang asli Dagestan.
Beliau sangat keras dalam menindak kemungkaran di
Sepanjang malam dan siang ia gunakan untuk berkhidmat kepada masyarakat
Teman-temannya menyampaikan habar kepadanya bahwa dalam waktu dekat ini mau ada amaliah, maka beliau pun bersiap-siap.
Disetiap amaliah (
Waktu amaliah dilakukan pada pukul 12.00 malam dan dimulailah pertempuran. beliau maju dengan membawa senjata RPG dan menghadang pasukan
Akh Musthofa memeriksa tempat terbunuhnya beliau – untuk melrtakkan jasad beliau – lalu ia pergi dan meninggalkan beliau dikarenakan dahsyatnya serangan musuh, dan para mujahidin pun widerawl (mundur). Dan akh Mustofa hampir-hampir tak mampu berjalan karena menangisi saudaranya “ Abu Dujanah “.
Ketika para mujahidin lainnya mendengar kejadian tersebut, maka komandan pasukan memerintahkan untuk meyakinkan keberadaan tempat terbunuhnya Abu Dujanah. Lalu komandan mengutus dua orang singa Allah untuk mengambil mayat Abu Dujanah. Ternyata benar Abu Dujanah telah terbunuh, akan tetapi mayat tersebut telah diserang oleh pasukan
Kemudian Palang Merah menghubungi tentara
Komandan tersebut berkata : “ Kami pergi ke tampat penyimpanan mayat dan kami dapatkan mayat-mayat yang baru saja terbunuh kurang lebih baru satu hari. Bau mayat-mayat tersebut sangat busuk. Lalu aku masuk dan berjalan diantara mayat-mayat hingga aku dapatkan peti mayat yang tertutup. Lalu peti itu aku angkat dengan seorang teman dan kami keluarkan mayat tersebut. Ternyata mayat tersebut dibungkus dengan jaitan nilon. Tentara memberi tahu kami bahwasanya mayat-mayat ini diantaranya ada mayat seorang arab yang tidak disimpan di dalam Almari Es untuk mayat, akan tetapi dicampakkan di tanah lapang. Lalu kami dekati saudara kami itu – mayat Abu Dujanah -. Lalu aku buka sendiri penutup itu dari arah kepala. Perasaan khawatir menggelayut di kepalaku dan kepala temanku, bagaimana keadaan mayat tersebut setelah dua bulan lebih ?, apakah telah dimakan ulat ? atau telah berubah kondisinya ? atau …… atau ….. atau ….. ? lalu aku mulai membuka tutup itu, tangan dan tubuhku tiba-tiba gemetar, karena ternyata wajahnya seperti bulan dan jenggotnya berwibawa yang memancarkan cahaya putih dan tubuhnya ….ternyata dia ….. dia…. Dan tidak ada perubahan sama sekali. Aromanya seperti aroma pohon Inai. Allah menyaksikan kejadian tersebut kemudian para ikhwah dan semua yang hadir pun menyaksikan hal tersebut.
Mayatnya telah berlalu dua bulan setengah tapi tidak berubah sama sekali hingga aromanya pun tidak berubah.
Allah telah mengasihi singa itu dan memberikan kepadanya seorang putri ( bernama Nauroh ), dan memberinya kebaikan dan hidayah. Sekarang ia berumur enam tahun dan tinggal bersama ibunya di
Selamat tinggal wahai Abu Dujanah. Semoga Allah memperbanyak bilangan orang-orang sholih dan mujahidin sepertimu.
V. ABU HAMMAM AS SYAHRONI
Ketika terjadi tragedy Bosnia Herzegovia, beliau pada saat itu baru berumur dua puluh tahun. Beliau selalu mengikuti berita-berita tentang penderitaan yang dialami saudara-saudaranya – seiman -, dan beliau berkehendak mendatangi mereka dengan semampu beliau.
Pada suatu hari beliau duduk-duduk dengan seorang temannya membincangkan kesedihan mereka tentang tragedi yang terjdi di
Benar ….. keduanya bertekad untuk berangkat, lalu kedunya mengikuti berita-berita bagaimana caranya bisa sampai ke negeri tersebut. Sampai mendapatkan jalan menuju kesana lalu kedunya pergi ke Kroasia melalui jalan dalam. Akan tetapi Kroasia menolak keduanya dan tidak mempersilahkan mereka masuk, maka keduanya pun kembali dengan perasaan sedih dan gundah gulana, matanya berlinang air mata. Kemudian mereka mencoba kedua kalinya untuk bisa masuk ke bumi
Dengan izin Allah keduanya dapat masuk ke
Sampailah teman ini di kantor mujahidin dan mereka – para mujahidin – adalah orang yang berakhlak mulia dan mendalam agamanya. Kedua teman itu pergi ke sebuah Kamp latihan – muasykar – dan keduanya tadrib disana. Setelah itu keduanya pergi ke Front.
Setiap saat Abu Hammam rohimahullah bercita-cita untuk bisa mendapatkan syahadah dan beliau bersemangat menghafalkan Al Qur’an dan mengulang-ulangnya. Beliau selalu puasa dan sholat malam dan selalu ikut serta dalam ribat selama kurang lebih enam bulan lamanya sampai datanglah musim panas pada tahun 1415 H.
Pada musim itu terjadilah peperangan paling besar yang terjadi di
Setelah itu para komandan
Benar ….. para singa mujahidin telah datang ke daerah – perang – itu dan tinggal disana beribat selama kurang lebih delapan bulan hingga datanglah hari peperangan.
Abu Hammam rohimahullah berada dalam kelompok yang dipimpin oleh Abu Sa’id Al Falestini. Amaliyat itu dilakukan setelah fajar dan pada waktu itu masih gelap sekali. Salah seorang mujahidin berkata : “ Kita tidak bisa menengarai parit yang digunakan berlindung oleh
Mulai pecahlah peperangan dan kami melempar mereka dengan granat maka terbunuhlah tantara
Dengan semampunya mujahidin pun membalas membunuh mereka hingga Allah memberikan karomah dengan dapat membunuh seorang dari
Kami maju setelah menuruni parit untuk mendaki ke puncak dua gunung diantara tiga puncak. Pada waktu itu jumlah mujahidin tinggal sedikit karena telah terbunuh dua orang dan banyak yang terluka.
Diantara mereka yang ada dalam pasukan itu harus ada seorang yang menjadi komandan, lalu kepemimpinan itu diserahkan kepada salah seorang ikhwah. Lalu turunlah ia bersama Abu Hammam rohimahullah menuju parit tempat persembunyian
Ketika beliau kembali, Abu Sulaiman Al Hadhromi meminta komandan untuk melayangkan pandangannya dan kembali lagi. Maka komandan itu menolak permintaannya hingga kembalilah seorang ikhwah ke parit-parit penjagaan itu. Pada saat itu jatuhlah serangan Roket di dekat ikhwah Hatib Almani hingga mengenai perutnya. Pada waktu yang sekejap meluncurlah serangan Roket yang lain jatuh diantara Abu Hammam dan Abu Sulaiman hingga keduanya terbunuh – semoga Allah merahmati keduanya – dan diterima sebagai syuhada’ di jalan-Nya.
Abu Sulaiman adalah orang yang hafal Al Qur’an. Akhlak dan juga agamanya tidak jauh beda dengan saudaranya “ Abu Hammam “ semoga Allah merahmati keduanya.
V. ABU HISAN AL MAKI
أُوصِيْكُمْ بِالأَنْصَارِخَيْرًا.....فَإِنَّ النَّاسَ يَزِيْدُونَ وَاْلأَنْصَارُ لاَيَزِيْدُونَ...
“ Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada orang Anshor ….. karena sesungguhnya manusia itu bisa bertambah banyak dan orang-orang Anshor itu tidak bertambah – jumlahnya- “.
Beliau masih ada hubungan silsilah dengan orang-orang Anshor – semoga Allah meridhoi mereka dan saya pun ridho kepada mereka -.
Beliau adalah cucu dari orang yang memberikan perlindungan , pertolongan, kepada Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, dan mereka – orang Anshor – telah membela Rosulullah dengan darah mereka, anak-anak mereka dan harta benda mereka.
Beliau bertubuh kurus, akhlaknya baik, baik dalam pergaulan, dan selalu dzikir kepada Allah.
Beliau pergi berjihad ke
Setelah selesai menunaikan tugas di
Disela-sela beliau ribat disana beliau sempatkan untuk turun ke Masjid-Masjid desa bersama para mujahidin lainnya. Beliau mengajar membaca dan manghafal Al Qur’an kepada anak-anak, dan mengajari sholat yang sesuai dengan sunnah Nabi shollallallahu ‘alaihi wasallam dengan cara yang benar. Beliau juga mengajarkan aqidah yang benar, beliau dipilih dan disukai – oleh murid-muridnya - daripada mujahidin lainnya di dalam methodhe mengajar.
Beliau adalah seorang pemberani, tubuhnya atletik, hatinya lembut disaat dzikir, wajahya berseri-seri, ruhnya bersinar, ia selalu membantu temannya dan beliau selalu memasuki kancah peperangan. Beliau melawan dengan gagah berani dengan selalu yakin akan janji Allah.
Telah usailah jihad di
Benar ….. beliau telah mendengar dengan benar bahwa ada seruan jihad fie sabilillah lagi dan itu berada di bumi Atsyubiya, maka beliaupun terbang kesana dengan perasaan gembira.
Beliau menyiapkan diri untuk pergi dengan tanpa ragu. Ternyata benar ….. beliau pun akhirnya sampai juga ke
Kondisinya lagi sulit, mereka harus berjalan dalam waktu yang lama dan panjang – dalam melakukan amaliyat -, - di tengah perjalanan mereka menentukan tempat yang baik dan nyaman untuk istirahat sejenak. Mereka berbaring diatas punggung mereka dan mengangkat kaki mereka di atas pepohonan agar darahnya turun.
Pada saat itu – datanglah – pasukan nashrani yang menyerbu mereka dengan serbuan yang dahsyat. Maka para mujahidin pun bergabung, semuanya terdiri dari mujahidin asli Atsyubi selain Abu Hisan dan seorang ikhwah arab.
Ketika Abu Hisan dan seorang teman arab sedang bergerak, pada saat itu meluncurlah tembakan dari belakang beliau dan tepat mengenai beliau. Maka gugurlah beliau sebagai syuhada insya Allah.
Pada saat itu beliau bersama seorang ikhwah arab baru masuk dua hari lamanya di desa yang beliau singgahi, lalu beliau pun berjumpa dengan salah satu teman lainnya.
Desa yang berdekatan – mendengar habar kesyahidan beliau – hingga mereka berkumpul semua. Maka pulanglah mereka ke bumi Al Kamin untuk mendapatkan saudara kita Abu Hisan pada hari terbunuhnya beliau.
Jasadnya tidak berubah, baunya tidak berubah, hingga wajahnya tetap tampak berseri-seri…..
VI. ABU MARYAM
Abu Maryam rohimahullah tumbuh di dalam keluarga yang teguh dengan agamanya …….. dan beliau dibina dalam asuhan kedua orang-tuanya dengan pendidikan Islamy…..
Beliau mendengar kisah ujian yang dialami saudara-saudaranya di
Maka Abu Maryam minta ijin kepada kedua orang-tuanya untuk berangkat ke
Benar ….. beliau berangkat dalam rangka menolong saudara-saudaranya di
Menanglah Kabul ….. kemudian beliau pulang kepada kedua orang-tuanya di Almania ….. dan beliau melakukan birrul walidain kepada keduanya ….. dan beliau mempersunting seorang gadis Almania yang baru saja masuk Islam, akan tetapi wanita tersebut demi Allah mempunyai sejarah hidup yang baik seperti para shahabiyah rodhiyallahu ‘anhunna…..
Ketika ia sudah masuk Islam, ia bagaikan nyala api yang berkobar dalam menuntut ilmu dan berdakwah kepada Dien Islam….. dan jadilah wanita itu kenikmatan yang indah bagi Abu Maryam setelah Allah Ta’ala atas keteguhannya atas Diennya …..
Abu maryam menumbuhkan halaqoh-halaqoh (kajian) ilmiah …… dan menghafal Al Qur’an Al Karim ….. dan membuat kegiatan dakwah ….. beliau bagaikan nyala api yang dapat menerangi kaum muslimin di Almania dalam mengajarkan kebaikan dan Dien …..
Ketika sampai kepada pendengaran beliau habar yang terjadi pada saudara-saudara beliau di Bosnia Herzegofina ….. tergeraklah kemuliaan seorang muslim lagi mujahid. Lalu beliau meminta restu kepada kedua orang-tuanya untuk berjihad yang kedua kalinya….. akan tetapi kedua orang-tuanya menolak dengan keras …..
Istrinya yang asli orang Almania berusaha menenangkan perasaan kedua orang tua baliau untuk mengijinkan berangkat berjihad, dan ia menghiba kepada kedua orang-tua suaminya sampai keduanya merestui keberangkatannya …..
Benar, meledaklah kegembiraannya, lalu beliau mengajak temannya Abu Hudzaifah Al Afghoni rohimahullah untuk berangkat berjihad bersamanya ….. lalu keduanya menyiapkan koper untuk bepergian dan keduanya mengucapkan kata perpisahan pada keluarganya bahwa perpisahan ini adalah yang terakhir ….. dan keduanya melemparkan pandangannya yang terakhir kalinya kepada keluarganya …..
Keduanya telah sampai di
Strategi yang dilakukan dalam peperangan ini adalah para mujahidin maju ke barisan
Dimulailah peperangan itu dan bergemalah suara takbir dan tahlil ….. dan bercampurlah antara salju yang putih dengan darah yang merah …..
Kekuatan mujahidin terpecah diantara Gunung daerah tersebut….. padahal pasukan
Sungguh ! Allah telah mengasihi Abu Maryam ….. Dan semoga Allah melimpahkan kebaikan kepada istri dan putrinya Maryam ……. Ya Allah ! kabulkanlah ……………
Ketika beliau telah sampai di
Ketika sampai di tujuan maka sopir taksi memberhentikan mobilnya di depan penjaga pintu gerbang rumah orang anshor arab dan rumah itu adalah tempat penerimaan tamu bagi mujahidin di
Benar, beliau telah bergabung dengan para pemuda mujahidin dan mengadakan I’dad dan beliaupun ribath dan berjihad …..
Roman mukanya memancarkan ketenangan, dan perangainya begitu bersahaja – sehingga orang yang bertemu dengannya - senang kepadanya - dan ruhiyahnya yang sangat baik. Beliau berambut panjang dan indah, wajahnya tampan menawan, dan suaranya lirih dan pelan …..
Peperangan-peperangan di bumi
Pada saat itu kaum muslimin membutuhkan pertolongan. Mereka datang dari negara Romawi Yaitu dari Bosnia Herzegofina akan tetapi beliau belum tergerak juga untuk berangkat ke
Ternyata benar, beliaupun akhirnya berangkat - ke Bosnia – untuk menolong saudara-saudaranya di sana, dan sampailah beliau ke negara Bosnia Herzegofina lalu bergabung dengan para mujahidin arab di sana.
Pada saat itu Kroasia sedang merevolusi kaum muslimin di
Sebagian orang arab ingin pergi ke daerah Mahroj untuk mendatangi pertemuan di
Ternyata sopir salah jalan dan mereka telah masuk di kawasan Kroasia, maka pada saat itu seorang polisi kroasia memberhentikan mereka. Ini merupakan pekerjaan rutin polisi di
Sesekali orang-orang Kroasia itu mengyiksa mereka di depan kaum muslimin – lainnya yang di tahan di dalam penjara -, komandannya datang kepada mujahidin yang ditahan dan meluapkan kemarahannya dengan memukuli mereka, hingga sebagian mereka ada yang mati karena saking beratnya siksaan yang dideritanya. Orang-orang Kroasia itu menyakiti mujahidin dengan berbagai macam cara yang mereka bisa, akan tetapi Allah mengokohkan hati dan pendirian para mujaidin.
Tiada hari yang mereka lalui kecuali ada kejadian yang menggelikan, dan Allah meringankan penderitaan mereka dengan itu. Dan benar Allah telah membersihkan hati dan jiwa mereka – dan kita tidak mensucikan seseorang atas Allah -.
Sungguh Abu Ali al Kuwaity disiksa dengan siksaan yang sangat dahsyat melebihi siksaan yang ditimpakan kepada teman-temannya yang lain, begitu juga dengan Abu Mu’ad dan Abu Sholih al Qithry, dan mereka semua telah dipilih oleh Allah disisi-Nya sebagai Syuhada’ insya Allah.
Diantara perbuatan bejat mereka terhadap mujahidin adalah, suatu malam mereka mengambil salah satu tahanan dari mujahidin, kemudian mereka mendudukkannya di depan televisi dan disetelkan Vidio, ditampilkan kepada mereka film Porno sementara moncong senjata berada di belakang saudara kita. Orang-orang Kroasia menekan mereka dan mengancam : “ Jika kami melihat kamu menundukkan pandangan maka akan kami habisi hidup kamu “. Ini bukan siksaan yang menyenangkan, karena sungguh orang-orang Kroasia telah mengetahui bahwa Islam mengharamkan perkara yang semacam ini.
Yang terpenting adalah bahwa singa Allah yang pemberani itu telah syahid insya Allah. Al Mu’taz billah al Mishri, beliau telah merancang beberapa masa lamanya untuk membebaskan mujahidin yang tertawan dengan cara membebaskan teman-temannya mujahidin yang ditawan oleh orang-orang Kroasia yang terlaknat. Dan benar berhasillah apa yang direncanakannya, beliau menyandra komandan Kroasia di tengah
Kisah ini sangat terkenal dan telah dishoting di dalam kaset Vidio, namanya “ Bariqotu Amal “.
Allah telah menetapkan saudara kita Abu Mu’ad dan orang-orang yang bersamanya bisa bebas, maka bergembiralah mujahidin dengan bebasnya mereka, kemudian mereka bergabung lagi dengan para mujahidin dan kembali ke
Setelah bebarapa masa para ikhwah dari Qitry memutuskan untuk keluar dari
Pada waktu itu
Mereka sampai disebuah desa yang bernama Bazaritish. Salah satu pemimpin desa itu mendapati mereka berbahasa arab, maka pemimpin itu pun memuliakan mereka dan berkata kepada mereka : “ Saya akan antar kalian ke
Salah satu komandan
Melihat hal tersebut berdirilah seorang istri orang
Wanita tersebut membersihkan nama baik suaminya dan orang yang bersamanya dari fitnah ini dan ia ajak orang-orang
Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada ketiga mujahid itu dan ditempatkan di dalam Jannah-Nya.
Ya Allah ! Terimalah mereka ……………………
VIII. ABU YASIR AL IMAROTI
Bapaknya menikah dengan ibunya ketika bapaknya sedang mengadakan perjalanan dalam mengurus bisnisnya. Akan tetapi Allah berkehendak membuat perselisihan diantara kedunaya hingga bapaknya menceraikan ibunya ketika sudah mempunyai anak satu.
Sesuai peraturan yang berlaku, anak ditinggalkan pada istri untuk dididiknya.
Pada beberapa kesempatan bapaknya pun mengunjunginya dan tinggal di Holandia untuk menyelesaikan keperluannya.
Anak ini kini tlah dewasa, ia telah berumur empat belas tahun dan ia masih tinggal di Holandia. Bapaknya mempunyai teman yang senasib dengannya yaitu mempunyai seorang istri dan anak lelakinya. Istrinya di cerai dan – sekarang tinggal bersama anak lelakinya tinggal di Rusia.
Keduanya – bapak Abu Yasir dan seorang temannya - bersepakat untuk pergi ke negeri yang dahulu mereka nikah disana untuk mengadakan Ruju’ – nikah ulang -dengan istrinya dan anaknya.
Benar ….. keduanya terbang ke negeri istrinya masing-masing, mengunjungi istri dan anaknya dan ternyata keduanya adalah bertetangga di daerah Syariqoh.
Bapak Abu Yasir memasukkannya dan anak tetangganya ke sebuah madrasah untuk belajar bahasa arab. Kedua anak itu diberi uang dan dibelikan mobil baru. Hari-harinya hidup dalam gelimang harta dan kemewahan, setiap hari dibagi uang seribu dirham.
Abu Yasir bersahabat dengan anak tetangganya, dan anak tetangganya ini selalu mengagungkan Rusia dengan kebiasaan hidup disana.
Suatu hari – anak tetangga - itu membaca sebuah buku yang ditulis oleh seorang wartawan Rusia yang menerangkan peperangan
Setelah membaca buku, anak itu pergi ke Abu Yasir dan berkata kepadanya : “ Bagaimana menurutmu mereka – orang
Ternyata perpustakaan itu adalah milik Hikmatyar. Keduanya melihat majalah-majalah jihad dan cetakan jihad, mereka mengambil banyak hal darinya lalu pulang.
Keduanya membaca – majalah-majalah dan cetakan yang ada - dengan tekun dan mendalam dan keduanya mengikuti berita-berita mujahidin Afghan dalam mengusir Rusia.
Benar ….. ternyata keduanya menyiapkan diri dan terbang menuju
Keduanya merasakan kenikmatan yang ada disana dan keduanya pun meninggalkan kenikmatan dunia dan keindahannya dan – kenikmatan dunia itu -diletakkan di belakang pungungnya.
Kedua bapak anak tersebut bersedih berpisah dengannya, maka kedua orang tua itu pun pergi ke
Benar ….. kedau orang tua itu sampai disana dan langsung disambut oleh kedua anaknya, lalu keduanya pulang bersama orang tuanya ke Al Imarot. Akan tetapi fikiran keduanya tidak menentu dan angan-angannya melayang-layang. Lalu keduanya menyampaikan dakwah kepada ibunya masing-masing yang pada saat itu masih beragama nashrani hingga Allah memuliakan keduanya dengan masuk Islam.
Abu Yasir mendengar tragedi yang terjadi di
Abu Yasir mengadakan perjalanan lagi ke
Sebagaimana sifat para syuhada, beliau selalu melayani teman-temannya dengan tenang dan bersikap lemah lembut kepada mereka.
Allah memberikan kemulian kepada beliau dengan mengikuti banyak peperangan melawan
Pada saat itu beliau berada di Front Zafidufitisya. Pada Front tersebut terdapat sebuah Gunung yang memanjang di atas
Adalah Abbas Al Khaolani dan Abu Ali Al Bahroini dan Abu Yasir Al Imaroti berada dalam satu kelompok. Dengan izin Allah keduanya sampai dan dapat menduduki puncak gunung yang telah dikuasai
Tiba-tiba meluncurlah Roket anti Tank dan tepat mengenai kepada Abi Ali Al Bahroini hingga beliau menemui syahadah. Dan tiba-tiba meluncur juga serangan Mortar yang jatuh di samping Abu Yasir Al Imaroti hingga terbunuhlah beliau…..
Ketiga teman itu telah meninggalkan dunia setelah menempuh jalan jihad di
Kita bertemu pada rahmat Allah ……………….
IX. ABU ZAID AL HAJIRI AL QITRY
Abu Zaid Al Qitry seorang pemuda yang tinggal di Ri’an. Masa mudanya dihabiskan bersama keluarganya di Qitr dan
Ketika anaknya sudah berumur empat belas tahun, bapaknya mulai mengajak anaknya bergabung dengan tentara Qitr, bapaknya menggabungkan anaknya dengan tentara. Maka anak itu belajar sebisanya sesuai dengan tingkatan umurnya sampai umur tujuh belas tahun.
Pada tahun itu terjadilah tragedy Bosnia Herzegovina dan berita itu telah tersebar ke seluruh orang. Beliau terbang kesana untuk menolong saudara-saudaranya dengan mengorbankan jiwa dan hartanya.
Abu Zaid mencari-cari berita dan berfikir bagaimana bisa menolong mereka. Fikirannya menerawang membayangkan seandainya beliau termasuk orang yang mengorbankan dirinya untuk menolong dan mengangkat kemuliaan Dien mereka atas darah dan tulang belulang mereka, sampai pada akhirnya Allah berkehendak mempertemukan beliau dengan keempat pemuda Qitr. Mereka adalah Abu Muhammad, Abu Mus’ab dan Abu Mu’ad. Mereka bertekad untuk berangkat ke
Benar ….. para pahlawan itu bergerak ke
Mereka telah sampai di
Benar ….. beliau pun meninggalkan teman-temannya – yang ada di Qitr - dan mengokohkan tekad untuk menetap disana.
Pada musim dingin di tahun 1414 H. mujahidin turun dari parit-parit penjagaan menuju barisan belakang untuk beristirahat selama sebulan penuh, karena pada bulan ini saljunya sangat tebal.
Di baris belakang para mujahidin berkumpul di sebuah madrasah milik orang-orang
Setelah berlalu musim dingin bergeraklah para mujahidin menuju Front untuk berjaga.
Pada suatu hari ketika beliau sedang jaga waktu itu cuaca langit sangat cerah dan salju memenuhi bumi dan pada malam hari itu komandan pasukan sedang mengadakan kontrol di parit-parit penjagaan, maka komandan itu menyaksikan Abu Zaid seorang diri sedang memandangi langit dengan pandangan tajam. Lalu komandan itu memanggil beliau : “ Wahai Abu Zaid ….. Abu Zaid ….. Abu Zaid ….. beliau tidak menoleh kepada komandan hingga komandan itu mendekati beliau dan menggerakkan beliau dan berkata : “
Peperangan al Fath Al Mubin telah dekat, para singa Allah bersiap-siap untuk menyambut peperangan ini dengan gembira dan bahagia. Peperangan itulah yang disebut-sebut dengan “ Pengalaman militer “. – karena - front tersebut tidak akan dapat dimenangkan kecuali dengan menggunakan pesawat terbang. Tentara
Mujahidin bergerak maju menuju daerah itu dan setiap mujahidin menyenandungkan bait-bait syair :
“ Akan aku bawa ruhku menuju peristirahatanku
Dan aku bawa ruhku menuju jurang kematian “.
Setiap mujahid bercita-cita mendapatkan syahadah dengan jujur di dalam hatinya setelah terlebih dahulu banyak membunuh musah-musuh Allah
Ketika dimulai peperangan dan meningilah suara takbir, gugurlah saudara kita Abu Zaid Al Qitri sebagai syuhada’ – semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada beliau - dalam kondisi berhadapan dengan lawan bukan membelakangi – lari -. Dan kita tidak mensucikan seseorang atas Allah. Beliau gugur sebagai pahlawan pemberani.
Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada sang pahlawan yang masih muda umurnya, akan tetapi besar amalnya. Beliau pada saat itu baru berumur tujuh belas tahun.
Selamat tinggal wahai Abu Zaid. Insya Allah kita berjumpa kembali di Jannah
X. HISYAM AL QUSYAIRI
(
Hisyam Al Qusyairi ….. Abu Muhammad Al Qonnash ….. beliau dari penduduk
Benar … beliau terbang ke
Beliau mengadakan perjalanan ke Rusia bersama dengan salah seorang temannya yang sama-sama dari Saudi juga. Keduanya diberikan Visa oleh – negara - Rusia untuk pergi ke dua
Hisyam dapat berbicara dengan bahasa Ingris, lalu didatangkan kepadanya seorang introgrator, maka introgator itu menengarai keduanya adalah para bisnismen yang datang dari Cechnya kesini untuk mensurvei barang dagangan yang ada disini.
Akhirnya keduanya kembali dengan pesawat terbang menuju
Benar ikhwah Palestina itu mengantar keduanya ke
Tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang di belakang mereka, lalu memberhentikan sopir taksi, mereka mengeluarkan para pemuda dari dalam taksi dan melepas pakaian mereka lalu memukulinya dengan kuat.
Karena kuatnya pukulan mereka hingga patahlah tangan dan kaki ikhwan itu, wajahnya memar-memar, lalu uang, perbekalan dan paspornya dicuri juga …..??? dan mereka ditinggalkan di tanah lapang, hingga Hisyam menyangka bahwa sebentar lagi ia akan ditembak … ya… sebentar lagi ….. sekarang ….. begitulah perasaan yang bergemuruh dalam dadanya.
Sebagian merayap mendekati yang lain, dan mereka saling melepaskan ikatan mereka dengan gigi masing-masing.
Pada saat itu Hisyam pulang dengan tanpa membawa paspor dan uang, akan tetapi dengan taqdir Allah baliau dapat berfikir cerdik, ternyata beliau masih menyimpan beberapa uang dolar di bawah ikat pinggang celananya.
Kemudian keduanya pergi ke Kedutaan dan keduanya hendak dipulangkan ke Saudi- oleh kedutaan-. Akan tetapi teman kita ini tidak ingin pulang ke Saudi, bahkan ia kembali dan pergi ke Azebaijan dan beribath disana hingga mendapat jalan menuju
Benar ….. Allah berkehendak kepadanya dan temannya selain temannya menemaninya pertama kali untuk bisa mendapatkan Visa ke Rusia, tidak hanya dapat pergi ke dua kota saja – akan tetapi bisa ebih dari dua kota . Adapun panjangnya masa ia serahkan kepada Allah, dan beliau ingin masuk ke Cheechnya dan tidak ingin keluar lagi hingga Allah memudahkan baginya dapat masuk ke Chechnya . Semua kejadian ini terjadi sebelum pecah peperangan ke dua.
Sungguh ia tidak dapat menggambarkan rasa kegembiraan dan kebahagiaannya, dan beliau sangat bersemangat disana.
Tidak sampai empat bulan beliau tinggal disana pecahlah peperangan di
Tiba-tiba terdengar raungan Helikopter dan berdatanganlah Helikopter dari berbagai penjuru- mendekati beliau -.
Beliau pergi bersama seorang temannya “ Luyai “ untuk berlindung dari Helikopter di bawah rumah yang terbuat dari tanah liat yang telah runtuh. Tiba-tiba meluncurlah tembakan roket dari Helikopter, maka pada saat itulah janji Allah tiba, dan keluarlah ruhnya yang suci – sebagai syahid -.
Semoga Allah merahmatimu wahai Hisyam. Sungguh engkau telah mencari jihad, dan engkau pun banyak diuji tidak cuman sekali – dalam perjalan jihadmu -. Akan tetapi engkau tetap tegar dalam ujian itu hingga Allah menemukan engkau dengan Jannah insya Allah.
Selamat tinggal wahai Hisyam ........................
ABU ABDURROHMAN
Saudara kita Abu Abdurrohman – semoga Allah merahmatinya – termasuk salah satu dari para lelaki itu, dan kita tidak mensucikan seseorang atas Allah.
Beliau berwibawa, wajahnya memancarkan cahaya yang cerah. bentuk mukanya tidak berbeda dengan salah seorang teman beliau yaitu Abu Mu’ad Al Kuwaiti – semoga Allah merahmatinya -.
Beliau mendengar kabar jihad di bumi Bosnia Herzegovina, maka beliaupun mencari-cari kabar dan bertanya-tanya jalan menuju
اِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجََنَّةَ
“ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin jiwa-jiwa mereka dan harta benda mereka dengan Jannah “. (QS. At Taubah : 111)
Sampailah beliau ke Bosnia Herzegovina pada awal bulan ٍya’ban pada tahun 1415 H. dan bergabung dengan pasukan mujahidin. Beliau adalah seorang lelaki yang berakhlak mulia dalam pergaulan dan selalu mementingkan keperluan orang lain, selalu besikap merendah kepada saudara-saudaranya seiman.
Jikalau engkau tanyakan tentang amalan ibadahnya maka beliau adalah seorang yang tidak pernah meninggalkan sholat malam. Jikalau engkau tanyakan tentang puasanya maka beliau tidak pernah meningalkan puasa senin dan kamis, dan beliau mengikuti amaliyat di Gunung Falasij yang disitulah saudara kita Abu Abdullah As Syarqi terbunuh – semoga Allah merahmatinya -. Dan setelah itu beliau pun mengikuti peperangan-peperangan yang terjadi di sekitar
مَامِنْ مَكْلُومٍ يُكْلَمُ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَاللهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيْلِهِ إِلاَّ أَتَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَكَلْمُهُ يَدْمِي الرِّيْحُ رِيْحُ الْمِسْكِ وَاللَّوْنُ لَوْنُ الدَّمِّ
“ Tidaklah orang yang terluka fie sabilillah wallahu a’lam siapa saja yang terluka di jalan-Nya kecuali besok – ketika – datang pada hari kiamat maka lukanya tetap berdarah, aromanya bau misk dan warnanya tetap warna darah “.
Beliau sampai di Misywaroh di negeri Al Balqon sampai selesai perang disana kemudian beliau kembali pulang ke
Setelah berusaha keras beliau pun dapat masuk
Ketika mereka sedang dikepung oleh Rusia maka majulah wakil Ibnul Khottob yang bernama Hakim Al Madani – semoga Allah merahmati beliau -, dan wakilnya adalah Abu Abdurrohman, mereka maju memerangi Rusia sebagaimana perangnya para pahlawan pemberani hingga mereka dapat membuka batasan dari musuh untuk dapat dilewati Khottob dan kelompoknya untuk keluar dari kepungan.
Ketika Hakim Al Madani dan kelompoknya berkehendak kembali ke Gunung
Akhir peperangan dimenangkan oleh tentara Allah atas musuhnya, dan Hakim Al Madani memutuskan untuk menyingkirkan orang-orang Rusia yang terbunuh. Ternyata dianta yang terbunh masih ada seorang yang belum mati. Ketika Hakim Al Madani menjauh darinya karena disangka sudah mati orang jelek – Rusia – itu menembakkan pelurunya ke punggung Hakim Al Madani maka terbunuhlah beliau. Kemudian para pemuda – anak buah Hakim al Madani – menghabisi orang Rusia itu. Kemudian setelah itu kepemimpinan diserahkan kepada Abu Abdurrohman dan beliau melanjutkan maju menuju puncak Gunung. Maka ketika itu meluncurlah peluru Roket yang tepat mengenai kepala beliau hingga gugurlah beliau seketika itu. Begitulah – pemuda - Kuwait pemberani ini maju – semoga Allah merahmatinya – maka hilanglah salah satu putra terbaik Kuwait – yaitu Abu Abdurrohman -. Dan beliau telah ditempatkan oleh Allah di dalam Jannah dan Allah memberikan ganti pada ummat ini yang lebih baik dari beliau.
Sungguh beliau telah mendapatkan syahadah dan beliau telah begembira dengan syahadah itu dan beliau telah berjumpa dengan teman sejalannya Abu Muhammad Al Kuwaiti – semoga Allah merahmatinya -.
Ternyata lelaki itu benar-benar menghentikan kebiasaan buruknya dan meninggalkan semua temannya dimasa lalu dan sekarang umurnya sembilan belas tahun. Sebelum ia meninggalkan teman-temannya beliau menyampaikan perkataan untuk yang pertama dan yang terakhir kalinya.
Lelaki itu mempunyai kehebatan dan tidak mempunyai rasa takut – pemberani -,. Beliau memulai membuka-buka kitab dan bertanya kepada para ulama tentang amalan yang paling utama. Maka para ulama itu menjawab bahwa amalan yang paling utama adalah Jihad fie sabilillah. Maka setelah mendengar jawaban itu beliau segera berserikat dengan saudara-saudaranya dalam jihad di bumi Bosnia Herzegovina.
Benar ….. beliau pun pergi ke
Setelah berlalu sembilan bulan beliau dipilih oleh Mu’taz untuk mengkoordinir satu kelompok untuk mengawasinya dan dipasrahi untuk menjadi komandan pada kelompok tersebut dalam peperangan Al Fath Al Mubin hingga peperangan usai di Bosnia Herzgovina. Kemudian setelah itu beliau pulang.
Ketika pulang beliau mendengar kabar bahwa kaum muslimin di Kosovo sedang terbantai, maka beliau terbang ke
Celakalah
Abu Mus’ab rohimahullah merenung cukup lama, kemudian beliau berkata kepada orang-orang Kosovo : “ Siapa yang mau berjanji setia kepadaku untuk membunuh jendral “, maka sebagian mereka pun menyatakan janji setia kepada beliau.
Benar ….. Singa pahlawan ini maju menyerang bersama sebagian mujahidin yang telah mengikat janji setia kepada beliau untuk masuk menyerbu bumi
Kaum muslimin merasa lega dari kejelekan jendral
Kamu lihat apakah saudara kita – Samir Ats Tsabiti - yang dahulunya lalai itu akan dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan kepahlawanan ini ? berapa banyak dari para lelaki yang membutuhkan dakwah – seperti beliau -. Kewibawaan Abu Mus’ab semakin naik dikalangan penduduk dan mereka memuliakan beliau dan meninggikan kedudukannya hingga berakhirlah perang di Kosovo. Kemudian menyalalah peperangan di
Benar ….. beliau pergi ke
Melihat kedatangan beliau, Ibnul Khottob tampak gembira dan memberikan tugas kepada beliau untuk menjadi komandan salah satu kelompok mujahidin, karena dilihatnya beliau mampu dalam hal itu.
Kisahnya beliau di
Pada hari berikutnya orang-orang Rusia sedang menyusun kekuatan – untuk menyerang mujahidin -, mereka memakai baju besi , menyiapkan alat pelempar dan perlengkapan lainnya.
Singa Abu Mus’ab sudah mengintai mereka, lalu setelah itu beliau obrak-abrik seluruh kepentingan mereka, setiap tembakan roket yang dilancarkan beliau tidak ada yang meleset dari sasaran dan beliaupun dapat menghancurkan sebuah Helikopter mereka dan beberapa persenjataan perang mereka dan tentaranya banyak yang terbunuh pula, sehingga mereka lari tunggang-langgang meninggalkan daerah yang mereka duduki tersebut.
Adapun kunyah – sebutan – bagi Samir Ats Tsabiti di Chechnya adalah Abu Dzar At Thoifi.
Adapun kisah terbunuhnya beliau adalah, suatu ketika beliau dan kelompoknya menyisir daerah di pedesaan yang beliau singgahi, ternyata beliau dapati disana ada ranjau yang dipasang oleh Rusia, maka beliau pun ingin membersihkan ranjau itu. Maka beliau menjinakkan salah satu ranjau itu, akan tetapi ketika beliau memegang rangjau itu meledaklah ranjau tersebut dan gugurlah beliau pada saat itu juga. Maka beliau pun kembali kepada Kasih Sayang Allah insya Allah dan beliau telah sampai di Jannah dan sungai, berada di tempat yang disenangi di sisi – Rob – yang Maha Berkuasa.
Dalam kondisi seperti itu Abu Mus’ab menengadahkan tangannya dan berdo’a kepada Allah dengan sungguh-sungguh : “ Ya Allah ! Jikalau Engkau lepaskan aku dari kondisi ini sungguh aku akan berjihad di jalan-Mu dengan sungguh-sungguh “. Maka setelah mendengar do’a Abu Mus’ab Allah pun mengabulkan do’anya. Kemudian Allah membutakan penglihatan tentara
تَضَمَّنَ اللهُ لِلْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِهِ إِذَا خَرَجَ لاَ يَخْرُجُهُ إِلاَّ جِهَادًا فِي سَبِيْلِهِ أَنْ يَرْزِقَهُ الشَّهَادَةَ أَوْ يَرْجِعَهُ إِلَى بَيْتِهِ الَّذِي خَرَجَ مِنْهُ بِمَا نَالَ مِنَ اْلأَجْرِ وَالْغَنِيْمَةِ....
“ Allah menjamin bagi orang yang berjihad – mujahid – di jalan-Nya. Jika ia keluar maka tidak ada yang mengeluarkan dia kecuali untuk tujuan jihad di jalan-Nya agar diberi syahadah atau dikembalikan ke rumahnya yang ia keluar darinya dengan mendapatkan pahala dan ghonimah – harta rampasan – “.
Negeri Bosnia Herzegovina tidak akan melupakan kepahlawanmu disana, dan Kosovo pun tidak dapat melupakan perjuanganmu, dan
XIII. ABU HAFS AL KUWAITI
(HAMAD AS SULAIMAN)
Aku tinggalkan kalian, padahal kalian adalah penyejuk mataku…..
Abu Hafs Al Kuwaiti….. Hamad As Sulaiman. Berasal dari negara
Abu Mu’adz Al Kuwaiti, Abu Abdurrohman Al Kuwaiti… dan selain mereka dari para pahlawan yang datang dari negeri
Tidak seperti kebiasaanku dalam menyampaikan cerita-cerita para syuhada’, maka akan aku mulai dengan mengkisahkan lelaki yang agung ini.
Kulit beliau coklat dan hati beliau putih besih, tubuhnya ramping, kokoh dalam membela al haq – kebenaran -. Engkau akan saksikan mukanya terdapat guratan kesedihan, aku mengenalnya ketika berada di bumi Bosnia Herzegovina, dan pada waktu di
Sebelum menyebutkan tentang kiprah beliau di kancah jihad maka kami mulai menyebutkan biografi kehidupannya.
Beliau anak pertengahan diantara saudara-saudaranya, beliau lahir dari keluarga baik-baik, bapaknya seorang lelaki sholih, bapaknya telah mengiringinya dan mendidiknya untuk meninggalkan kehidupan dunia. Dikarenakan sakit maka akhirnya bapaknya meninggal di Rumah Sakit Al Mania di Saudi dan beliau ridho dengan anak lelakinya ini.
Abu Hafs menyelesaikan kuliahnya di sebuah Universitas di Amerika dan beliau mengambil jurusan spesialis Komputer. Semua saudara-saudaranya sekolah di Amerika. Akan tetapi kuliah beliau belum selesai dan beliau sudah bergabung dengan para mujahidin di
Beliau pergi kesana dengan salah seorang temannya dari
Beliau seperti seorang ibu yang penyayang bagi para mujahidin dan beliau sangat lihai dalam berbahasa inggris, begitu juga bahasa
اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِيْنَ
“ Bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin dan bersikap keras kepada orang-orang kafir “. (QS. Al Fath : 29).
Beliau bersama-sama mujahidin disana dan beliau terjun dalam kancah peperangan. Tampak darinya sifat-sifat pemberani dan selalu mendahulukan kepentiangan saudara-saudaranya dan selalu mendahulukan mereka di depan.
Allah telah memuliakan aku bisa masuk bersama beliau pada peperangan di Badar
Allah telah memberikan karomah kepada beliau dengan banyak membunuh babi-babi
Telah habislah
Beliau bekata kepadaku : “ Wahai Abu Fulan ! Peperangan telah usai dan para syuhada telah pergi menuju Jannah dan kita tinggal dengan dosa-dosa kita di dunia “. Aku mencoba menghibur dan membahagiakan beliau, akan tetapi kesedihan itu tidak hilang dari beliau bahkan beliau tidak mau kembali lagi ke
Setelah beberapa masa menikah beliau pulang ke
Peperangan
Akhirnya beliau pun pergi ke
Ya Allah ! Terimalah ia dan angkatlah derajatnya di sisi-Mu ya Allah.
Ya Allah ! Sesungguhnya nabi-Mu telah bersabda : “ Kalian adalah menjadi saksi-saksi Allah di dunia “. Ya Allah ! Sesungguhnya lelaki ini telah berperang dan meninggalkan dunia berserta kenikmatannya untuk menjumpai-Mu…. Karena rindu kepada-Mu dan meminta syahadah kepada-Mu…..
Ya Allah ! Berikanlah apa yang selama ini beliau minta kepada-Mu, dan gabungkanlah kami dengan beliau Ya Arhamar Rohimin…..
Ya Allah ! Gantilah kesedihan dan kegundahannya ketika di dunia dengan kebahagian dari-Mu dan sampaikanlah ia pada tempat yang Engkau janjikan untuknya…..
Sudah maklum karena di Urdun terdapat sekelompok dari orang-orang
Disana –
Peperangan Checnya yang pertama dimulai pada tahun 1995 M. maka kabar peperangan itu sampailah kepada singa kita Abu Usaid.
Kekuasaan Rusia yang dzolim pada kelompok – muslim – disana sangat mencengkram, maka tergeraklah para pembela Islam dan melaju dengan kobaran semangan mencari syahadah.
Beliau termasuk orang yang pertama-tama masuk ke
Setelah beberapa saat tinggal disana beliau menikah disana dan beliau bersama-sama dengan syekh Fathi As Syisani.
Pada waktu itu barulah sampai Khottob ke
Beliau bertemu dengan seorang komandan yaitu Khottob. Khottob banyak mengambil pelajaran dari beliau dalam mengenal jalan-jalan dan daerah-daerah yang ada di
Hari-demi hari berlalu, kedua singa ini semakin hari bertambah keberaniannya dan kemajuannya, bertambah pula pengorbanan dan kepahlawannya.
Beliau banyak ikut serta dengan Khottob dalam
Disamping asrama mereka terdapat gudang yang dibangun oleh Abu Usaid, dan disitu beliau ditemani seorang rekannya yang bernama Abu Hafs.
Beliau adalah seorang ahli pelempar roket. Sekali lemparan maka mengenai tepat pada orang Rusia. Pada lemparan yang selanjutnya tidak dirasakan lagi oleh Rusia, sehingga mereka bingung di dalam mengarahkan serangannya ke tempat – Abu Usaid -, maka kemudian mereka pun mengarahkan tembakan tanknya ke tempat Abu Usaid. Terpancarlah serpihan tank tersebut dan mengenai kepala Abu Usaid, maka pada saat itu juga beliau tersungkur dan berkta : “ Ya Allah ! Milik-Mulah segala pujian ….. Ya Allah ! Milik-Mulah segala pujian….. ( kejadian ini dishoting dalam Vidio).
Semua orang menggotong beliau dan merasakan kesedihan mendalam melihat kondisi beliau. Dan beliau selalu tersenyum dan mengulang-ulang peraktaannya : “ Ya Allah ! Milik-Mulah segala pujian “.
Teman beliau Saifullah As Syisyani melihat beliau kemudian menangisi beliau, dan ia menemani beliau ketika dibawa ke Rumah sakit.
Saifullah As Syisyani selalu menemani Usaid Al Urduni selama dirawat di Rumah sakit, maka Khottob memerintahkannya untuk kembali ke
Benar ….. beliau mencoba untuk melaksanakan semua perintah komandan, akan tetapi pada saat ini beliau tidak bisa meninggalkan Usaid, maka dia mengharap kepada Khottob untuk mengizinkannya menemani Usaid. Akan tetapi Khottob tidak mengizinkannya menemani Usaid. Akhirnya dia kembali lagi ke
Maka ia pun pasti akan bertemu dengan temannya Usaid di Jannah insya Allah. Dan semoga Allah menerima arwah mereka.
Setelah kesyahidan Saifullah As Syisyani Abu Usaid dikarunia Allah dengan lahirnya anak lelaki dari istrinya orang
Semoga Allah merahmati Ibrahim – Abu Usaid – dan menjadikan kebaikan bagi istri dan anaknya ………..
KUPINANG ENGKAU DENGAN SYAHADAH
Debu yang menempel pada kakimu fie sabilillah
Dapat menyelamatkanmu dari neraka Jahannam
Kenapa kau tinggalkan jihad ….. ???!!!
Sekejap dalam
Dapat mengharuskanmu menikmati kenikmatan
dan keindahan Jannatun Na’im
Kenapa memilih selain jihad ….. ???!!!
Berak dan kencingnya kudamu fie sabilillah
Bernilai pahala bagimu disisi Robmu
Kenapa bimbang untuk berjihad ….. ???!!!
Timah panas yang mengoyak tubuhmu dapat menghantarkanmu memeluk mesra Bidadari jelita
Kenapa takut berjihad ….. ???!!!
Andai kau faham
Dentuman Bom yang mencabik-cabik dagingmu dapat menyibukkanmu bercanda ria di pangkuan Bidadari jelita selama berpuluh-puluh tahun tanpa bosan
Kenapa ragu untuk berjihad …..???!!!
Wahai saudaraku …..
Ledakan Mortir yang meremukkan tulang belulangmu dapat menghantarkanmu berbaring mesra di atas kasur dalam kamar mempelai bersama bidadari yang tidak pernah
hilang keprawanannya
Kenapa enggan berjihad …..???!!!
Tetesan darah pertama yang kau tumpahkan di
Tidak ada pilihan lain bagimu selain jihad …..???!!!
Seandainya engkau mengerti ……
Seandainya engkau tahu …..
Seandainya engkau berakal …..
Engkau pasti memilih jihad …..
| |
| |
اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا سُعَدَاءَ وَأَمِتْنَا شُهَدَاءَ وَاحْشَرْنَا بِزُمْرَةِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Ya Allah ! hidupkanlah kami dalam kemuliaan dan matikanlah kami dalam kesyahidan dan kumpulkanlah kami dengan Almusthofa Shollallahu ‘alaihi wasallam”
اَللَّهُمَّ آتِنِيْ أَفْضَلَ مَا أَعْطَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Ya Allah ! Berikanlah kepadaku keutamaan (mati syahid) sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang sholih”
Kita mengharap buku ini menjadi motivasi kita untuk berjihad fie sabilillah dan mengejar syahadah demi tegaknya Dien Allah dimuka bumi ini.
Bagaikan butiran mutiara bila kita lihat perjalanan kisah ini, bagaikan sinaran permata bila kita amati perjalanan ini. Semoga Allah mengumpulkan kita dengan mereka dalam syahadah.
Akhir kata kami, kami meminta maaf bila ada kekuarangan dan kesalahan dalam penyajian buku ini, dan kami mengharapkan saran dan masukan dari para pembaca. Atas partisipasi dan dukungan pembaca kami ucapkan Jazakumullah khoirol jaza’.
Hamba Allah Yang Fakir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar